Banyuwangi, penanasioalnews.co.id -, Polsek Siliragung yang dipimpin langsung Kapolsek Siliragung, AKP Mujiono, S.Sos, langsung melakukan perburuan terhadap terduga pelaku pembacokan di perkebunan Desa Barurejo.
Insiden pembacokan menimpa dua pekerja kebun di kawasan perkebunan PTPN XII petak 12, Afdeling Sumber Manggis, masuk Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi, Kamis (4/5/2023) pagi.
Bibit Prasetyo (36) ditemukan dalam posisi tewas terlentang dengan isi perut terburai, sedangkan Slamet (40) dalam kondisi kritis dengan luka bacok di area selangkangan dan pinggang belakang.
Kapolsek Siliragung, AKP Mujiono yang tiba di lokasi langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) serta satu korban kritis langsung dilarikan ke Rumah Sakit Al-Huda Gambiran, agar segera mendapatkan pertolongan medis.
"Menurut keterangan saksi permulaan, awalnya saksi mendengar teriakan seseorang meminta ampun dari jarak kurang lebih 500 meter," ucap AKP Mujiono.
Saksi kemudian mengajak saksi lainnya untuk bergegas mendatangi sumber suara, setibanya di persimpangan jalan, betapa kagetnya kedua saksi mendapati kedua korban tergeletak bersimbah darah di jalan perkebunan.
Bibit Prasetyo (36) ditemukan tewas akibat luka bacok dipinggir jalan perkebunan afdeling Sumber Manggis.
Masih menurut AKP Mujiono, berdasarkan keterangan saksi di TKP, sempat melihat seorang lainnya yang diduga sebagai pelaku pembacokan berlari menjauh dengan meninggalkan 1 unit sepeda motor tanpa plat nomor yang berada sekitar 500 meter dari TKP.
"kita masih belum bisa memastikan siapa pelakunya, namun berdasarkan keterangan saksi, patut diduga pelakunya masih rekan kerja dari korban itu sendiri," ungkap AKP Mujiono.
"Kita masih menunggu korban kritis belum bisa kita mintai keterangan untuk mengungkap siapa pelaku pembacokan ini," imbuhnya.
Menurut keterangan saksi di TKP, diduga kuat pelaku berinisial ADN rekan kerja para korban, menurut keterangan beberapa warga, terduga pelaku pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya
Usai olah TKP, AKP Mujiono menghimbau kepada masyarakat, khususnya masyarakat Siliragung, agar dalam menyelesaikan segala permasalahan senantiasa mengedepankan jalan musyawarah dengan kepala dingin.
Apa bila menemui jalan buntu, seyogyanya melibatkan tokoh yang dituakan dan dirasa mampu, atau ke aparat yang berwajib.
'Sebagai manusia, konflik fisik itu terjadi ketika hati, akal, dan lisan tidak bisa berkerja dengan baik," pungkas Kapolsek dengan tiga balok emas di pundaknya itu. (red)
0 Komentar